Tittle: Little Dongsaeng
chapter02
Author::Ghinaa3424
Pair: YeWook or YeBum
Sligh:: Kangteuk/SiBum
Yesung pov
"Kibum
kau sakit?" tanyaku kepada Kibum yang terlihat sangat pucat. Benar
saja, dia meremas rambutnya. Aku tahu, kanker di kepalanya pasti sedang
mencoba menyakitinya lagi.
"Tenangkan dirimu,
oppa ada disini," kataku memeluknya.
"
Oppa? Gomawo. Tapi akhhh…" Kibum mulai kesakitan dan sedikit berteriak.
"Tolong jaga
eonnie-ku," katanya kemudian pingsan.
Aku segera membawanya kerumah sakit dan menghubungi orang tuanya.
Kulihat Kangin
ahjushi datang dengan Leeteuk
ahjumma. Tunggu! Dimana Ryeowook? Apa dia tidak tahu kalau Kibum sekarang sedang sakit? Apa dia sudah tidak peduli dengan Kibum?
Aku duduk di lorong rumah sakit bersama Kangin
ahjushi yang sedang menenangkan Leeteuk
ahjumma.
"Yesungie, gomawo kau telah membawa Kibum ke rumah sakit," kata Kangin
-ahjushi.
"
N-ne ahjushi," jawabku sedikit gugup.
Yesung pov end
Ryeowook pov
'Yesung
oppa?
Kau dimana? Aku sudah memberikan alamat itu kan? Kenapa kau tidak
datang juga? Apa kau benar-benar tidak mau melihat performance-ku?'
batinku miris saat tidak kutemukan sosok Yesung
oppa di antara pengunjung.
"Wookie-ah, kau sudah siap? Sebentar lagi giliranmu," Donghae
oppa
menepuk bahuku. Aku mengangguk kemudian namaku di panggil dan aku
segera menaiki panggung menuju grand piano hitam yang berdiri kokoh
sendirian di atas panggung.
"
Geu nal cheoreom ttatteuthan baram bulgo geudaega sarang hadeon hwabunen kkochi pigo
Eoneu saenga bom nari deuriwodo ajikdo nan gipeun gyeo uljameul jago shipeo"
Ekor mataku tidak juga menemukan sosok Yesung
oppa. Aku melanjutkan nyanyianku.
"
Aju meolli, aju meolli geudaega inayo sashil nan geudaega maeil geuri unde
Aju jageun, aju jageun saso han geoteuredo maeil geudaega saeng gagi na"
Aku meneteskan air mataku. Tanpa kusadari hatiku benar-benar sakit.
"
Bangan gadeuk nama wirohae judeon geudae hyang giga kkossoge da heuteojyeo
Eonjenga neun neukkilsu eobseulkka bwa geudae iteon gong girado bujaba dugo shipeo"
'
oppa? Kau dimana?' batinku terus mencarinya.
"
Aju meolli, aju meolli meon gose inayo sashil nan geudaega maeil geuri unde.
Aju jageun, aju jageun saso han geoteuredo maeil geudaega saeng gagi na
Haruga myeo dari dwego eonjen ganeun
Nae mamedo oneul gateun saebomi oltende
Aju meolli, aju meolli meon gose ineyo geudaeye maeireun bom narira mideo
Aju meon nal, aju meon heunal geudae nareul mannamyeon neul hamkke yeotago yaegi haejwo"
Aku melanjutkan lagu 'one fine spring day' sampai selesai.
Prok prok prok
Kudengar suara tepukan penonton. Dari bangku penonton aku tidak menemukan sosok Yesung
oppa, umma, appa maupun Kibum. Aku berlari menuju backstage. Air mataku tumpah, perasaanku menyeruak sakit tanpa aku ketahui alasannya.
Lama! aku dan Donghae
oppa beserta Eunhyuk
eonnie menunggu hasil pengumuman lomba akustik ini.
"Sekali
lagi beri tepuk tangan yang meriah kepada Kim Ryeowook yang telah
berhasil membuat dewan juri dan penonton menikmati permainannya hari
ini,"
Aku terkejut dengan hasil pengumuman itu. Aku menang.
"Chukkae Wookie-ah, kau menang!" teriak HaeHyuk bersamaan. Aku segera naik ke atas panggung untuk mengambil pialaku.
"
oppa,
eonnie. Gomawo kalian telah menemaniku," kataku kemudian berjalan meninggalkan HaeHyuk yang hanya bisa memandang kepergianku.
.
o≠Ý≠o
.
"
Umma?
appa? Kibum-ah?, apa kalian tidak mau menyambutku? Aku menang!" teriakku memasuki rumah kami.
"…"
Tidak
ada tanda-tanda kehidupan dirumah kami. Aku diam sejenak kemudian
kembali melangkah ke tiap sudut rumah kami. Tapi nihil, tanpa hasil aku
tidak menemukan apa-apa. Yang aku temukan hanya dapur yang sedikit
kacau.
Drttt drrtttt
"Yeoboseyo?" tanyaku menekan tombol hijau di ponsel putihku.
"
Chagiya? Kau dimana? Kibum memanggil namamu trus?"
"
Appa?
Appa dimana?" tanyaku sedikit panik.
"
Chagiya, cepatlah datang ke rumah sakit Seoul ruang gardenia no.14.″ perintah
appa kemudian mematikan telphonenya.
Tuuttttt tuuuttttt
Aku hanya diam sejenak, kupandangi seisi rumah kami?
Siapa? Kibum? Kenapa? Dia sehat kan tuhan? Aku mohon, dia
dongsaengku satu-satunya. Aku mohon agar dia sehat. Aku sudah benar-benar akan melepas Yesung
oppa kalau itu untuk Kibum. Tuhan, kenapa harus Kibum yang masuk rumah sakit? Dia sakit apa?'
Drtttt drrrtttt
Sekali lagi ponselku berbunyi.
"Wookie-ah, cepatlah datang!" kali ini Yesung
oppa berteriak dari sebrang sana.
Dengan segera aku mengambil kunci mobilku dan melaju dengan kecepatan super agar aku segera sampai di rumah sakit Seoul.
"
Mian… mian," sepanjang koridor rumah sakit aku selalu menabrak orang dan selalu meminta maaf.
'gardenia
no.14′ aku masuk kekamar yang sama sekali aku benci, aku muak kalau
masuk ke kamar seperti ini. Kutatap sosok Kibum yang terbaring lemah dan
masih mengingaukan namaku.
Umma yang dipeluk
appa dan Yesung
oppa yang mengegnggam erat tangan Kibum kini duduk disebelah Kibum dan ada beberapa
uisanim yang mengecek keadaanya.
"Dia sudah tidak apa-apa, tapi dimana orang yang bernama Wookie itu?" tanya
uisanim itu kepada
umma dan
appa.
"Aku," kataku tegas kemudian berjalan menuju Kibum.
"
Eonnie, wokie
eonnie" Kibum terus saja mengingaukan namaku.
"
Chagiya,
eonnie disini" kataku mengenggam erat tangan kanannya yang baru saja di lepaskan Yesung
oppa. Aku duduk di tempat Yesung
oppa tadi duduk dan mengelus lembut rambut Kibum.
"
Chagiya,
appa titip Kibum.
Appa dan
umma akan segera ke ruang
uisanim Shindong" kata
appa mengelus kepalaku lembut kemudian berjalan meniggalkan aku dan Yesung
oppa.
"Bummie-ah, cepatlah bangun. Apa kau tidak tahu
eonnie baru saja mendapatkan piala itu?" kataku yang kini telah mengeluarkan air mata. "kau tahu?
Eonnie sudah berjuang. Kau mau melihatnya kan? Kalau kau sadar.
Eonnie akan membiarkanmu memanggil
eonnie dimanapun kau mau,
eonnie akan memberikan piala itu untukmu,
eonnie akan…" tangisku kembali pecah.
"Berhentilah menangis Wookie, Kibum pasti akan sedih melihatmu begini" kurasakan tangan hangat itu menepuk bahuku lembut.
"
Eonnie? Benar kata Yesung
oppa. Jangan menangis. Aku tidak suka melihat
eonnie menangis," aku tersenyum senang saat kulihat sosok Kibum kini mengelus kepalaku.
Kutatap sosok putih pucat ini kini sedang berjuang melawan rasa sakit.
"Kibumm-ie, kau istirahatlah. Wookie-ah, sebaiknya kita keluar dan biarkan Kibum istirahat," perintah Yesung
oppa menarik tanganku untuk keluar dari ruangan Kibum.
Ryeowook pov end
"Keadaannya semakin memburuk. Bagaimana kalau kita segera melakukan operasi itu?" tanya Shindong uisanim kepada Kangin.
"Tapi
uisanim? apa tidak ada waktu lagi?"
"aku
tidak bisa mengatakan kalau kita punya waktu, selambatnya tiga hari
lagi. Selain itu tolong hindarkan dia dari keadaan stress karena
tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang bisa menyebabkan
pembuluh darah menjadi kaku. Kami juga akan memberinya antioksidan yang
cukup dan vitamin C. lalu kalau operasi ini telah selesai, tolong
kurangi kadar garam. Atau bila perlu jangan biarkan dia makan sesuatu
yang mengandung garam. Arra?" jelas shindong kepada Kangin dan Leeteuk
"
Ne arraso uisanim," ucap Kangin kemudian berjalan membawa Leeteuk keluar dari ruangan
uisanim shindong.
Diluar, Kangin melihat Ryeowook terduduk bersama Yesung.
"
Appa?
Umma? bagaimana keadaan Kibum?" tanya Ryeowook yang berlari menuju Kangin dan Leeteuk.
"Dia baik-baik saja. Tapi Kibum harus melakukan operasi tiga hari lagi. Kau jaga
dongsaengmu ya chagi?" kata Kangin mengelus kepala Ryeowook lembut.
"Operasi?" Ryeowook menautkan alisnya bingung.
"Ne,
dia hanya lelah saja. Kau jangan khawatir, setelah ini dia akan sehat
kembali. Kibum kita akan kembali tersenyum manis seperti biasanya," kata
Kangin menyemangati Leeteuk dan Ryeowook.
"
umma? sebenarnya Kibum sakit apa?" sekali lagi Ryeowook bertanya namun seperti berbisik.
"dia akan baik-baik saja chagiya."
.
o≠Ý≠o
.
satu
minggu setelah Kibum di operasi, operasinya berjalan lancar. Namun
Kibum masih harus melewati kemotherapi di rumah sakit dengan berbagai
alat bantuan. Leeteuk tinggal di rumah sakit untuk menjaga Kibum
sedangkan Kangin tetap bekerja seperti biasanya. Dan Ryeowook? Setiap
hari dia berkunjung untuk mengunjungi
dongsaeng-nya walau dia tidak pernah menginap karena phobia bila lama-lama di rumah sakitnya.
"Bummie-ah? Kenapa kau lama sekali di rumah sakit ini? Apa kau tahu?
Eonnie tidak bisa tidur kalau kau tidak ada?" manja Ryeowook pada Kibum yang kini duduk di tepi tempat tidurnya.
"Hehehe, sebentar lagi
eonnie. Sebentar lagi aku akan keluar. Kalau kita keluar
eonnie mau mengajakku ke kedai ice cream itu kan?"
"
Ne,
eonnie janji" kata Ryeowook menautkan jari kelingkingnya dijari kelingking Kibum.
.
o≠Ý≠o
.
"Yaa Kim Kibum, cepatlah bangun. Ini
eonnie bawakan ice cream untukmu. Kata
umma kau masih lama keluar makanya
eonnie bawakan ice creamnya," teriak Ryeowook senang yang kini membawa sebuah ice cream vannila di tangan kanannya.
"Ini," Ryeowook memberikan es cream itu kepada Kibum.
Tanpa
menolak Kibum langsung mengambil ice cream itu. Dia mengerti, Kalau dia
menolak dan mengatakan kalau sebenarnya dia tidak boleh memakan makanan
yang mengandung kadar garam Ryeowook pasti akan sedih. Melihat Kibum
mengambil ice cream itu Ryeowook tersenyum senang.
"Makannya pelan-pelan saja. Lain kali
eonnie akan belikan lagi untukmu," kata Ryeowook yang kini duduk di tepi tempat tidur Kibum.
"Yakk!
Apa yang kau berikan kepada Kibum Wookie? Kau mau membuat penyakitnya
kambuh?" teriak Yesung yang tiba-tiba masuk dan mengambil ice cream
vannila dari tangan Kibum.
Sontak Ryeowook dan Kibum kaget melihat Yesung yang sangat marah.
"
Oppa?" Ryeowook sedikit takut melihat raut muka Yesung yang begitu marah. Baru pertama kali dia melihat Yesung semarah ini.
"Kau
tahu? ice cream ini mengandung cukup banyak garam. Dan garam bisa
membuat penyakitnya kambuh. Kau ingin menyiksa Kibum?" teriak Yesung
yang kini menatap Ryeowook tajam.
"
Oppa, ini bukan salah
eonnie, bela Kibum melindungi Ryeowook.
"
Oppa? Aku tidak tahu.." kata Ryeowook yang sudah mulai terisak.
"
Mian oppa, aku hiks… sungguh-sungguh tidak tahu itu" kata Ryeowook yang kini telah mengeluarkan air matanya.
"Haishhh, kau ini benar-benar 'menyebalkan'. Kau mau membuat
dongsaeng-mu semakin kesakitan? Hanya karena ke-
ppabo-an mu ini Ryeowook?" teriak Yesung lagi.
"
Oppa? Berhentilah berteriak pada
eonnie, Wookie
eonnie tidak tahu apa-apa."
"Mian
oppa… hiks… hiks.. Mian Kibum-ah," Ryeowook berlari keluar ruangan Kibum.
"Haishh
oppa. Apa yang kau lakukan? Wookie
eonnie jadi nangis kan?"
"Mwo? Kau mau bilang
oppa yang salah?"
"
Ne,
oppa benar-benar salah. Apa
oppa tahu? Wookie
eonnie satu-satunya orang yang tidak mengetahui penyakitku!"
"Mwo?" Yesung terdiam menatap Kibum yang kini berusaha untuk turun dari tempat tidurnya namun seorang
uisanim keburu datang dan melakukan pengecekan terhadap Kibum.
Apa-apaan
namja itu, aku benar-benar kesal dibuatnya. Ya tuhan, kenapa kau buat aku menyukainya. Kenapa kau tidak buat aku menyukai
namja lain selain dia.
Namja yang jelas-jelas menyukai
dongsaengku sendiri. Kenapa kau tidak membuat aku menyukai yunho
oppa, atau kyuhyun mungkin. Kenapa harus Yesung
oppa. Apa kau ingin membuat aku menangis? Aku sudah menangis karenanya.
Ryeowook pov
Haishhh setiap kali menutup mata aku selalu terbayang wajah Yesung
oppa.
"Sepertinya kanker yang ada di otak Kibum bisa sedikit teratasi. Anak itu benar-benar berjuang keras untuk melawan penyakitnya"
Tunggu! Kibum? Kanker?
Aku terdiam sejenak di depan pintu ruang Shindong
uisanim.
Uisanim yang telah merawat Kibum dan juga telah mengoperasi Kibum itu kini berbicara dengan rekan kerjanya.
"Wookie? Kau saudara Kibum bukan?" aku diam menatap Shindong
uisanim yang kini berdiri dihadapanku.
"Mian
uisanim. Aku ingin Tanya, Apa Kibum yang
uisanim maksud itu Kibum
dongsaengku?"
"Heoh? tapi sekarang keadaannya sudah membaik. Kau bisa tenang sekarang," aku hanya diam memandang Shindong
uisanim.
Apa ini? Kibum sakit parah dan aku
eonnie-nya tidak tahu mengenai penyakit ini? Pantas saja Yesung
oppa sangat marah saat aku memberikan ice cream itu untuk Kibum.
Aku berlari menuju kamar Kibum. Kutatap dia dalam. Seorang
uisanim dan dua orang suster baru saja keluar dari kamarnya. Aku tahu itu, mereka baru saja mengecek keadaan Kibum. Kulihat Yesung
oppa menatapku kaget.
"Wookie-ah?" dia memanggilku pelan.
"Kibum-ah, kenapa kau tidak bilang pada
eonnie tentang penyakit ini?" kataku yang kini telah kembali terisak.
"Wookie-ah, berhentilah menangis. Kibum baru saja istirahat," Yesung
oppa mencoba menarikku untuk duduk.
Sekarang aku duduk disebelah Yesung
oppa. Dia sama sekali tidak peduli denganku. Aku lelah, kemana
umma? dan
appa? Kenapa
appa belum juga datang? Lalu kau Kim Kibum. Kenapa kau belum juga bangun? Apa kau tahu? Sekarang aku cengo sendirian disini.
Ryeowook pov end
Plukk
Ryeowook menjatuhkan kepalanya ke bahu Yesung.
"Haishh anak ini, dia tertidur," rutuk Yesung yang merasakan berat di bahu kirinya.
"
oppa.." Ryeowook mulai mengigau.
"Wookie-ah?" Yesung mencoba membangunkan Ryeowook namun Ryeowook tidak juga kunjung bangun.
Yesung
melepaskan buku yang tadi dibacanya dan mencoba melepaskan mantel
coklatnya pelan lalu menyelimutkannya ke tubuh mungil Wookie.
Degh
Segera saja
namja tampan itu emalingkan wajahnya saat menatap wajah lelap Ryeowook.
"
Oppa, aku dingin.." igau Ryeowook lagi.
"Tenanglah,
oppa
akan memelukmu," ucapnya pelan Yesung kemudian menyusupkan tangan
kirinya di pundak Ryeowook dan menenggelamkan kepala mungil Ryeowook ke
dada bidangnya.
"
umma.
Appa…" Kibum mulai mengigau.
Mendengar suara Kibum, Yesung melepaskan pelukannya dari Ryeowook dan menyandarkan
yeojya imut itu ke dinding dan ia pun berjalan menuju Kibum.
"Kibum-ah, waeyo?
Ummamu keluar sebentar mengambil barang-barangmu.
Appa-mu sebentar lagi akan tiba," ucap Yesung mencoba menenangkan Kibum.
Keringat dingin mulai mengucur dari tubuh Kibum.
"Chagiya?
Appa datang," teriak Kangin membuat Yesung kaget.
"
Ahjushi?" kata Yesung kaget.
"Yesungie? Gomawo kau telah menjaga Kibum dan bisa
ahjushi minta tolong padamu?" kata Kangin mendekati Yesung.
"Tolong
kau bawa Ryeowook pulang," bisik Kangin setelah melihat Ryeowook
tertidur di tempat duduk panjang ruangan Kibum "Dia pasti lelah. Ini
kunci mobilnya," kata Kangin lagi kemudian memberikan kunci mobilnya
kepada Yesung.
Yesungpun tidak bisa menolak. Dengan segera dia menggendong Ryeowook pelan menuju ke parkiran tempat mobil Kangin.
"Kau benar-benar ringan," gumam Yesung saat menggendong Ryeowook bridal style.
Tittt
Yesung mematikan alarm mobil Kangin dan dengan pelan dia membuka pintu mobil Kangin dan memasukkan Ryeowook.
.
o≠Ý≠o
.
Ryeowook pov
Sejak kapan aku ada dikamarku? Sejak kapan aku sudah tertidur disini? Bukankah aku dirumah sakit?
"
Chagiya? Kau tidak sekolah?" teriak
appa padaku "apa kau belum bangun?" teriak
appa lagi.
"
Ne appa, aku sudah bangun" balasku kepada
appa.
Kutatap
piala akustikku 'Kibum belum melihatnya. Aku mau memberikannya untuknya
saja' batinku menggapai piala yang bertengger di atas meja belajarku
yang ada di sebelah tempat tidurku.
"heh? Mantel siapa ini?" bisikku saat mendapati sebuah mantel bertengger di atas tubuhku.
Dengan segera aku mengambilnya dan menggantungnya
Ekor mataku menatap kalender di layar ponselku.
"
appa, hari inikan minggu!" teriakku kesal kepada
appa yang kini duduk santai di meja makan.
"Kau sih, ini sudah jam berapa? Tumben sekali kau belum bangun," tawa
appa pecah melihatku yang kesal.
Aku duduk disebelah
appa dan menyantap buburku yang aku yakin
appa membelinya. Karena
appa itu tidak bisa masak kecuali ramen.
"
Appa, kenapa
appa tidak bilang kalau Kibum sakit kanker?" kataku tetap mengaduk buburku tanpa berniat memakannya dan kurasakan ekspresi
appa sedikit berubah.
"Wookie? Apa yang kau katakan? Kibum baik-baik saja," elak
appa padaku.
"Aku sudah tahu
appa, aku sudah dengar dari Shindong
uisanim sendiri," kataku yang kini menatap
appa mencoba menyebunyikan raut kecewaku.
"
Mian chagiya, Kibum tidak ingin kau mengetahui penyakitnya. Dia meminta
appa dan
umma agar tidak menceritakannya kepadamu. Jadi
appa minta kau jangan menyalahkannya
chagiya," jelas
appa kepadaku.
Aku mengerti, pasti sulit bagi Kibum mengatakan penyakitnya.
"
Ne appa, aku akan bersikap biasa."
"Kau benar-benar sudah dewasa
chagi,"
appa mengelus pelan rambutku kemudian berjalan meninggalkanku.
"Hari ini kita ketempat Kibum ya?" ajak
appa padaku.
.
o≠Ý≠o
.
"KiBummie?" panggilku saat melihat sosok
yeojya manis yang kini sedang tertawa lepas bersama seorang
namja yang err sangat tampan.
"Akhh
eonnie? oh iya, Kenalkan ini temanku. Namanya
Siwon oppa," jelas Kibum memperkenalkan
Siwon kepadaku
"
Annyeong Choi
Siwon imnida," sapa
Siwon kepadaku.
"Oh ne, Kim Ryeowook imnida kau bisa memanggilku Wookie,"
"Akhh Wookie-ah, kau punya boneka winnie the pooh itu? Apa aku boleh memilikinya?" kata
Siwon menunjuk boneka winnie the pooh yang kupegang.
"
A-aniyo, ini boneka kesayanganku," kataku menarik boneka winnie the pooh ku kebelakang tubuhku yang mungil.
"
eonnie?
Siwonie
oppa kan hanya ingin meminjam?"
"
Ani Kibum-ah, dia bilang dia ingin memilikinya-kan?" teriakku kemudian keluar kamar Kibum.
"Keadaan
Kibum mulai membaik. Tapi kita harus tetap melakukan operasi itu.
Sepertinya dia mengalami sedikit masalah tuan," aku diam mematung
mendengar perkataan
appa dan
Shindong uisanim.
"Kanker-nya
mulai bermasalah, Dia akan lebih sering mengalami rasa sakit. Kita
tidak boleh membuatnya berfikir lebih banyak dan kita juga harus
memperhatikannya tuan," aku berjalan pelan menuju
appa dan Shindong
uisanim.
"
Appa? Kibum akan selamat kan?" tanyaku lirih pada
appa.
Appa dan Shindong uisanim menatapku kaget "chagiya? kenapa kau ada disini? Bukankah kau ada di kamar Kibum?" tanya
appa padaku.
"Ani, aku keluar. Dia bersama dengan
Siwon oppa, appa," jelasku kepada
appa.
"Oh dia bersama
Siwon ya?"
"
Siwon?" tanya
appa bingun padaku dan Shindong
uisanim.
"
Siwon itu mahasiswa magang disini. Dia seorang calon
uisanim dari Kanada," jelas Shindong
uisanim pada kami.
"Aku benci padanya!" rutukku kesal
"
Waeyo chagiya?" tanya
appa bingung padaku.
"Yahh, dia memang sering bersikap seperti anak kecil. Tapi dia anak yang baik kok Wookie," jelas Shindong
uisanim padaku.
.
o≠Ý≠o
.
"
Umma?" teriakku melihat
umma berdiri di depan pintu rumah kami.
"
Chagiya? Kau disini?
Umma menghubungimu sejak tadi. Kibum membutuhkanmu"
"
Umma, bagaimana operasi Kibum?" tanyaku kepada
umma.
"
Ne, dia baik saja
chagiya. Kau mau menemuinya?"
"
Ne umma," aku segera berlari ke kamar mengambil boneka winnie the pooh ku.
"Kenapa kau membawa boneka itu?" tanya
umma heran padaku.
"Aku janji pada Kibum akan memberikannya kalau dia berhasil melewati operasinya dengan baik," jelasku kepada
umma.
.
o≠Ý≠o
.
"Kyaaaaa, kau manis sekali.
Eonnie kangen Bummie-ah," aku berlari memeluk Kibum yang kini duduk sambil tersenyum manis ke arahku.
"Jangan memeluknya kuat Wookie, kau bisa membuatnya sesak nafas."
"Ukhh,
oppa jangan iri karena tidak dipeluk Kibum," kataku tidak mempedulikan kata-kata Yesung
oppa yang datang bersama aku dan
umma. Aku memberikan boneka 'winnie the pooh' ku kepada Kibum.
"Heh?
Eonnie memeberikannya untukku?" kata Kibum mengambil boneka winnie the pooh-ku.
"
Ne kau sudah melewati operasi itu.
Eonnie sudah menepati janji bukan?"
"
Ne, gomawo
eonnie."
"Kyaaaa kau benar-benar manis Kibum-ah," aku kembali memeluk Kibum erat.
Ryeowook pov end
.
o≠Ý≠o
.
Ryeowok berjalan menuju rumah sakit tempat Kibum. Dari kejauhan dia melihat Kibum bersama
Siwon sedang duduk di lobby rumah sakit.
"Kembalikan boneka winnie the pooh-ku!" teriak Ryeowook menarik boneka winnie the pooh berukuran setengah meter dari tangan
Siwon.
"
Eonnie? Tapi itukan milikku?"
"Aku memberikannya kepadamu Kibum-ah, tapi kenapa kau memberikannya kepada
namja yang baru kau kenal ini?"
"Tapi
eonnie,
Siwon oppa lebih menginginkannya dari aku," kata Kibum mengambil boneka winnie the pooh dari tangan Ryeowook dan memberikannya kepada
Siwon.
"Aniyo" Ryeowook mengambil boneka winnie the pooh-nya dan mendorong
Siwon hinggah jatuh.
"Wookie-ah, apa yang kau lakukan?" tanya Yesung melihat Ryeowook mengambil boneka winnie the pooh dari tangan
Siwon.
"
Eonnie? Kenapa kau mengambilnya lagi?" tanya Kibum pada Ryeowook.
"Yakk! Kim Kibum. Aku memberikannya padamu. Tapi kau berikan pada
namja yang baru saja kau temui?" teriak Ryeowook membuat Kibum kaget. Ini pertama kalinya Ryeowook berteriak padanya.
"
Eonnie?" Kibum menundukkan kepalanya.
"Apa yang telah kau lakukan Kim Ryeowook?" sekarang Yesung membentak Ryeowook dan menarik Kibum serta
Siwon menjauhi Ryeowook "kalau kau tidak suka, kami yang akan pergi," sambung Yesung.
"Kenapa kalian selalu meninggalkan aku?" teriak Ryeowook kemudian berlari menuju pintu keluar rumah sakit.
"
Eonnie?" Kibum berbalik mencoba melepaskan genggaman Yesung karena ingin menjelaskan pada Ryeowook.
Yeojya cantik itu berteriak memanggil Ryeowook dan berlari mengejarnya.
"
Eonnie. Awasss!" teriak Kibum saat ada mobil yang melaju ke arah Ryeowook.
"KIBUUUMMM" Yesung dan
Siwon berlari menuju Kibum.
Ckitttt
.
.
Brakk
.
.
chapter 2